Bismillahirrohmaanirrohiim.
"Bayi nangis jangan dipegang,biar ga manja!"
"Bayi nangis biarin aja, itu bagus buat paru-parunya.."
"Kok cengeng sih bayi ini, nangis terus..."
"Jangan keseringan digendong, nanti bau tangan, nanti malah ga belajar
jalan.."
Pernah denger komentar2 seperti ini?
Sekarang coba kita pahami situasi para bayi. Sebelum lahir, bayi
berada di rahim selama 9 bulan. Rahim & cairan ketuban menjaga bayi tetap
hangat & nyaman. Situasi di rahim juga ga berisik, tenang. Nah ketika
dilahirkan.. suddenly bayi harus menghadapi dunia luar. Yang berbeda sekali dg
situasi nyaman di rahim. Bisa saja begitu dingin, kasar, & sendirian. Apa
yang bisa dilakukan seorang bayi yg juga belum bisa bilang apa2, belum bisa
mobile kemana2?
MENANGIS.
Menangis adalah cara komunikasi satu2nya yang bisa dilakukan
untuk menyampaikan bahwa:
"Aku kedinginan/kepanasan..."
"Aku pipis ni.. ga nyaman.."
"Perutku mules, bunda. Mau pup.."
Or just simply.
"I need a hug, mommy.. i need you..."
Konon katanya ketika dirahim yang selalu terdengar oleh bayi
adalah suara detak jantung ibunya. No wonder, kalo bayi yg lagi panik, begitu
didekap ibunya langsung tenang.
Gimana jadinya kalo dalam situasi ga mngenakkan bayi justru
dibiarkan saja?
Bayi yang tidak segera direspon tangisnya akan semakin
frustrasi, tangisnya akan semakin menjadi. Bayi belajar bahwa "Oh, aku
mesti teriak2 yah baru ada yg merhatiin aku.." atau malah "Ya udah
deh,emang ga ada yg peduli sama aku..". Bayi kehilangan trust dengan
orang2 disekitarnya. Padahal respon dr orang2 ini adalah gambaran dunia
baginya.
Digendong dalam konteks ini adalah salah satu bentuk responsif
pada tangis bayi. Respon positif tentunya. Jika dengan mendekat dan kita hibur
bayi sudah tenang, bayi tidak perlu digendong. Tapi jika hanya dg digendong
bayi jadi tenang, lakukan. Don't let them cry it out.
Apa betul bayi yang sering digendong ketika menangis malah jadi
semakin sering nangis (cengeng)?
Not true. Malah jadi 70% lebih jarang nangis daripada yg diabaikan tangisnya
(baca link di bawah)
Apa betul tangis bagus buat paru2 bayi?
Sama sekali tidak. Malah kalo kebanyakan nangis, udara banyak masuk ke
perutnya, jadi 'masuk angin' tambah rewel deh (baca link dibawah)
Apa betul bayi yang sering digendong susah belajar jalan?
Penelitian yg ada malah membuktikan sebaliknya. Silakan baca link dibawah.
Pengalaman dg Rayyis yg memang saya rencanakan untuk sering digendong (sampe2
punya berbagai jenis gendongan dari jarik sampe carrier,juga influencing
Eyang2nya untuk gendong Rayyis whenever he needed), mulai jalan umur 13 bulan,
dan itu tanpa ditetah.
Apa betul bayi yang sering digendong jadi anak yg manja,ga mandiri?
Lagi2 penelitian membuktikan sebaliknya, bayi dan anak yang diasuh dg responsif
penuh kehangatan, justru lebih baik skill untuk sosialisasi-nya, bahkan lebih
baik kemampuan akademiknya (baca link di bawah).
Rayyis gimana? Waktu mulai sekolah, cuma perlu waktu 1 minggu
bwt nungguin, setelah itu saya tinggal bersama ustadzah2, tanpa tangis. Rayyis
sejak fasih jalan sering nolak digendong, kecuali skarang2 ini setelah disapih
jadi sering tiba2 minta gendong. No worries, si bocah sedang proses adaptasi
emosi. Dg merespon keinginannya, Rayyis akan yakin kalo Bunda tetap sayang,
tetap cuddling, tetap peluk2 dia kapanpun dia butuh tanpa harus nenen.
Menggendong dan responsif terhadap kebutuhan anak terutama bayi,
banyak benefit-nya termasuk menguatkan ikatan/bonding anak dg orang tua sedini
mungkin. Kuatnya bonding adalah dasar lancarnya komunikasi. Masalah2 yg
dihadapi anak di jaman edan sekarang ini mulai dari bullying, sexual abuse,
kecanduan gadget-game sebetulnya karena lack of communication... berawal dari
kurang kuatnya bonding, tidak terbangun trust/kepercayaan dengan baik sejak
dini.
You can not spoil a baby. Let them feel loved by giving lots of
warm hugs, and one day they'll be independent by themselves, insyaa Allah.
Always listen, respond to babies cry, babies need,and someday they will always
listen to you too. Aaminn.
Wallahu'alam. Semoga bermanfaat.
Good to read:
3. Buku: Menggendong Anak Itu Perlu by dr. Sears. Terbitan Buah
Hati
Labels: bayi menangis, Gentle Parenting, parenting, parenting islami